Risoles Papa Dimas
Pastinya bentuk dan rasa risoles sudah tak asing. Ya risoles ada dua jenis yakni basah dan goreng. Biasanya hanya diisi sayuran seperti wortel dan kentang lalu ditambah dengan soun. Namun di tangan Endriza, risoles itu disulap menjadi makanan bervariasi.
Namanya pun dibikin unik seperti smoked beeb dan chicken, so cheese, beef spicy curry serta bitter ballen meat lover. Tentu saja ini bisa menarik rasa penasaran konsumen. Ide brilian ini berawal dari kegemaran Endriza menyantap risoles. “Saya berfikir bagaimana rasa dan nama risoles bisa dimodifikasi agar lebih menarik,” jelas analisi kimia ini.
Dari inisiatif itulah, sekarang sudah 16 macam jenis risoles kreasi Andriza dua diantaranya yakni risoles dingin, basah dan standar. Untuk risoles dingin, baiknya sebelum dikonsumsi harus dimasukan ke dalam kulkas selama 30 menit. Hal tersebut guna memberikan taste spesial. Dengan isi fla susu yang dicampur buah koktail, memberikan warna yang berbeda ketika risoles jenis tersebut tersentuh lidah.
Bahan dan cara membuat risoles unik ini tidaklah sulit. Cukup sediakan tepung terigu, telur yang diambil kuningnya saja, air dan susu. Sedangkan isinya, tinggal dipilih sesuai dengan selera. Misalnya daging ayam yang bisa dicampur dengan wortel, kentang, bawang bombay yang dipotong kecil-kecil. Lalu berikan bawang putih cincang, merica bubuk, penyedap rasa dan tepung kanji.
Endriza menjelaskan, agar kulit lumpia yang dihasilkan menjadi lembut, tambahkan kandungan susu dengan takaran yang lebih banyak. Pasalnya, semakin banyak kandungan susu dalam adonan kulit lumpia, akan menjadikan adonan semakin lembut.
Ditanya harga jangan khawatir. Cukup dengan Rp 3.000 hingga Rp 6.000 per potong anda bisa menikmati risoles bukan sembarang risoles. Memang jika dibandingkan dengan harga risoles pada umumnya, risoles karya analis kimia ini lebih mahal. Tapi dijamin harga tidak pernah berbohong. “Selain punya rasa berbeda, risoles yang kita jual memiliki ciri khas. Mayonesnya lebih banyak,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar